Senin, 12 Januari 2015

Kehampaan Hati Dan Pikiran Sebagai Kebaikan Atau Hiburan Setan

PEMBAHASAN
A.   KEHAMPAAN (KEHAMPAAN HATI)
Kehampaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat berarti kekecewaan, kekosongan atau kesepian. Kata atau istilah ini sering kali kita dengar atau kita rasakan di kehidupan sehari-hari kita. Dengan begitu kehampaan hati bisa juga disebut kekosongan (hampa) dalam hati kita. Terkadang kita merasakan suatu ketika saat rasa hampa begitu menyeruak dan menggumpal dalam dada, kita tak tahu dan begitu ragu akan hidup yang akan kita jalani. Hati dan perasaan hanya dipenuhi oleh segala bentuk ketakutan, kebingungan, kebuntuan dan mungkin ketidaksiapan menghadapi hidup, sementara hidup pasti akan terus berjalan tak akan mungkin berhenti.
Tidak ada orang yang menyukai momen penderitaan (kekecewaan) di dalam hidupnya. Penderitaan kerapkali disikapi negatif, baik dengan cara marah, sedih, kecewa, menyesal atau perasaan-perasaan buruk lainnya. Ada kalanya sikap negatif ditujukan kepada orang lain, tetapi kadang-kadang ditujukan kepada diri sendiri, bahkan kepada Tuhan.
Karena ada harapan terhadap Tuhan yang dicitrakan sebagai maha pengasih dan maha penyayang, maha baik, maha tahu, maha memberi, maha mencipta, maha merawat, dan berbagai kebaikan lainnya, sehingga ketika terjadi perlakuan tidak adil atau tindakan semena-mena, citra Tuhan yang selama ini dikenal berubah total. Sedih, marah, kecewa, terluka, dan berhati pahit ketika peristiwa buruk terjadi berulang-ulang bahkan ketika peristiwa tersebut menimbulkan trauma yang sedemikian mendalam.
B.   KEHAMPAAN PIKIRAN
Pada dasarnya kehampaan pikiran tidak jauh berbeda dengan kehampaan hati, namun kehampaan ini lebih cenderung ada di pikiran kita dan seringkali mengganggu konsentrasi kita, namun juka pikiran kita hampa pasti hati kita juga hampa, oleh karena itu kehammpaan pikiran lebih besar pengaruhnya daripada kehampaan hati. Kehampaan pikiran timbul dari banyaknya permasalahan, sulitnya menghadapi kehidupan.
Kehampaan pikiran (dalam Menempuh Kebenaran) adalah suatu Peningkatan dan system tertinggi dalam penempuhan suatu kebenaran. Kehampaan Jiwa ini mempunyai prinsip dan pengaruh yang sama. Memang kita tidak pernah merasakan adanya kehampaan ini dalam jiwa kita, kehampaan berasal dari suatu kata hampa. Hampa berarti kosong, kosong berarti tidak berisi, dan segala yang tak berisi berasal dari yang isi.
Jika pikiran kita hampa, atau kita sedang mengalami kehampaan, maka kita cukup lakukan solat. Jika solat belum dapat menenangkan, renungkanlah setelah solat dan diam sejenak untuk memikirkan apapun. Renungkanlah jika Allah Maha Mengetahui, Dia mengetahui apa sebenarnya yang kita butuhkan. Kemudian carilah, ketika dapat introspeksilah kenapa sampai berakibat seperti itu, kemudian mohon ampunlah kepada-Nya. Jika belum tenang menangislah bila perlu, karena hanya Dia yang selalu setia mendengarkan, mengerti, menghargai, dan tidak pernah merendahkan ataupun marah. Jika belum ada ketenangan maka bacalah al-Qur’an. 
C.   MANFAAT MENEMPUH KEHAMPAAN
Manfaat Dari Menempuh Kehampaan, antara lain :
  1. Meningkatkan Tujuan untuk Menuju Kesucian dan Kekosongan Jiwa
  2. Meningkatkan Penyembahan Spiritual Kepada Tuhan dan Mencapai Kehampaan Jiwa
  3. Lebih Menyucikan Spiritual dan Lebih termotifasi untuk Memuja Tuhan YME
  4. Mencapai Penyembahan Spiritual Kepada Tuhan dan Meningkatkan Kehampaan Jiwa
  5. Terhindar dari Energy Negatif yang dapat menodai Kesucian Akal Pikiran
  6. Menghasilkan Penyembahan Spiritual Kepada Tuhan dan Menyempurnakan Kehampaan Jiwa
  7. Menyadarkan bahwa Jiwa akan kembali ke Kehampaan-Nya.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Kehampaan dapat berarti kekecewaan, kekosongan atau kesepian. Jadi kehampaan hati dan pikiran adalah kekecewaan atau kekosongan yang menyelimuti dalam hati atau pikiran kita. Dan tidak selamanya kehampaan itu berakibat negatif. Jangan takut dengan kehampaan, jalani saja hidup ini dengan segala keyakinan, lakukan apa yang mampu untuk kamu lakukan, Kerjakan apa yang kamu mampu, jangan sampai merasa terbebani, karena terkadang beban pikiran hanya akan membawa kita pada sebuah kebekuan dan mengikat pikiran. Jadi biarkan saja pikiran mengalir lepas, terbang mencari muara penyelesaian setiap masalah, bila tidak kau temukan penyelesaiannya, mungkin tanpa kita sadari ketidak tahuan itu pada dasarnya adalah muara terakhir terbaik yang memang harus dijalani. Bukankah ketidaktahuan, ketidak sempurnaan memang salah satu bagian dari hidup ini. Yang terpenting adalah saat kita mampu menerima dengan segala kelapangan hati segala yang masuk dan mewarnai hidup kita.
B.     SARAN

Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini tak lupa mohon maaf kepada semua pihak, kritik dan saran, Penulis harapkan. Demi perbaikan penulisan makalah ini selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar